Jannati Wannar

Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Q.S. Al-A'raf: 43)

Iman

Sebab iman adalah tambatan hati yang menggema ke dalam seluruh ucapan dan laku perbuatan.

Quran Beloved

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al A'raf:52)

Semua untuk Allah

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dua hari yang lalu, saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Kompleks Candi Prambanan. Alhamdulillah, walau sempat hujan lebat, kami tetap dapat menikmati pemandangan di sana.
Sementara ibu dan adik-adik masuk ke dalam candi, kalau tidak salah ke Candi Apit, saya mengambil beberapa gambar. Saya kemudian melihat bapak hanya terdiam memandangi Candi Siwa, candi terbesar di kompleks candi. Saya pun mendekati beliau dan memasang wajah, "why so serious?"


Menentukan Sekali!

Ini bukan tentang pembelaan.
Bikin salah itu biasa, wajar, apalagi sebagai manusia. Salah membaca resep makanan, salah memanggil seseorang, bahkan salah ketika menyampaikan kebenaran.
Tergesa-gesa, ceroboh, salah paham, dan seribu satu alasan sebenarnya bisa dimaafkan, tapi dengan satu syarat: ketika segala usaha, pengorbanan atau upaya daya sudah kita lakukan. All out. Sakpol kemampuan. 


Sekali adalah kekhilafan. Dua kali, tiga kali dan seterusnya adalah kebiasaan. Bila ada niat baik yang ternoda kesalahan, tandanya kita belum sakpol kemampuan, belum all out, belum jor-joran.
Jangan khawatir. Bukan penghinaan , bukan pula sesuatu yang memalukan, ini adalah kesempatan—lebih tepatnya piihan. Menentukan sekali, jalan di tempat atau melangkah ke depan.
Hup hup!

Ketahuilah dan Ingatlah

R e n u n g k a n l a h


Yang Akan Ikut Mayat Adalah Tiga:
Keluarga, Hartanya, Dan Amalnya
Ada Dua Yang Kembali Dan Satu Tinggal
Bersamanya; Keluarga Dan Hartanya Akan Kembali
Sementara Amalnya Akan Tinggal Bersamanya.

Ketika Roh Meninggalkan Jasad...
Terdengar Suara Dari Langit Memekik,
"Wahai Fulan Anak Si Fulan..
Apakah Kau Yang Telah Meninggalkan Dunia,
Atau Dunia Yang Meninggalkanmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Harta Kekayaan,
Atau Kekayaan Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Menumpuk Dunia,
Atau Dunia Yang Telah Menumpukmu
Apakah Kau Yang Telah Mengubur Dunia,
Atau Dunia Yang Telah Menguburmu."

Tentang Puasa Asyuro': Kapan Harus Puasa?

Kalau di postinganku sebelumnya kita ngobrol tentang keutamaan puasa, maka sekarang kita akan cerita-cerita mengenai kapan kita harus puasa Assyuro'.
Yap, seratus! Kita disunnahkan untuk berpuasa dua hari, tanggal 9 dan 10 Muharom. Temen-temen tau ngga, gimana sejarahnya tanggal ini ditetapkan menjadi hari kita untuk puasa Syuro?
Jadi, Nabi kita tercinta memang telah memerintahkan kita untuk melaksanakan puasa Syuro pada tanggal 10 Muharom.

Tentang Puasa Asyuro': Keutamaannya

Sore ini, seorang teman mengirimiku sms. Bunyinya seperti ini.” ‘ Assalamualaikum. Muharam telah tiba. Barang siapa berpuasa pada 9—10 Muharam besok (Senin dan Selasa) seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 2 tahun, dan siapapun yang mengingatkan orang lain tentang hal ini seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 80 tahun…’
Ini bener bil?”

Aku MencintaiMu Sepanjang Musim

Rahmat dan kasih sayang Allah kadang hadir dalam diri kita tak hanya berupa nikmat, tapi kadang dengan bentuk yang lain:
kemiskinan, kesempitan hidup, rasa kecewa dan tersakiti, dan datangnya penyakit.

Tapi jika ikhlas dan sabar, kita akan segera menemukan bentuk aslinya.
Bukankah Allah tak pernah sedikitpun menzalimi hambaNya?


Belajar dari Mujahidah Senja

Oleh: Miftahul Jannah
4 Mei 2006 06:06 WIB

Jika gelap datang tiba-tiba
Ketika kita telah begitu terbiasa dengan cahaya terang-benderang
Sebijak apakah kita menyikapinya?


Saya sebenarnya tidak terlalu mengenalnya dengan baik, ya… tidak sebelum dia benar-benar menginspirasi saya. Dia adalah kakak angkatan saya. Tidak banyak aktivitas bersama yang pernah kami kerjakan. Sekedar bahwa kami sama-sama kuliah di satu universitas, satu fakultas, satu jurusan, dan melibatkan diri di sebuah komunitas muslim fakultas, namun juga di bidang yang berbeda.

Akwat Sejati

Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab


Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari

Saudariku, Ayo Berhijab!


Aku mendapatkan gambar ini dari seorang teman. Aku sangat berterima kasih padanya karena ia begitu peduli dengan wanita, khususnya cara kami berpakaian. pertama kali melihat gambar itu, aku tertawa. Itu loh, visualisasi wanita yang tidak berhijab. Lucu sekali penggambarannya, bahkan di situ digambarkan sambil bergaya, berbeda dengan gambar wanita berhijab yang berdiri dengan sopan. Gambar itu benar-benar jujur, menggambarkan realita yang ada bahwa masih banyak teman-teman kita yang masih berpakaian seperti itu.
Tapi yang bikin gambar itu sangat lucu buatku, aku seperti melihat diriku beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya orang tua telah mengajarkanku berpakaian yang benar sesuai syariat. Ibuku memberi contoh dengan menggunakan pakaian yang benar juga. Beliau selalu memilih dan memakai pakaian yang longgar. Yaa, walaupun beliau tidak menyukai rok, beliau selalu memastikan memakai celana panjang yang lebar dan tidak ketat. beliau juga memakai blus yang panjang menutupi paha. Sementara Bapak, semenjak aku memutuskan untuk berjilbab ketika kelas 4 SD, bapak selalu membelikanku pakaian yang pantas dan sesuai syariat: longgar dan tidak menerawang. Beliau bahkan tak jarang menyertaiku ketika aku hendak membeli pakaian baru.
Aku pun bertambah usia, dan seiring waktu berlalu, Bapak mungkin berpikir aku sudah dewasa, sehingga beliau tidak lagi menentukan pakaian-pakaian yang harus aku kenakan. Akulah sendiri yang harus menentukan sendiri. Awalnya kupikir itu tidak masalah, toh aku rasa aku tahu bagaimana cara berpakaian yang baik.
Tetapi ketika di SMA, sekitar kelas sebelas atau dua belas, aku diejek temanku karena pakaianku. Mereka bilang pakaianku kuno dan terlihat seperti bu-ibu. Mungkin karena pengaruh pergaulan, akhirnya aku mulai berani memakai celana jins ketat. Yaa walaupun aku masih memakai blus panjang yang menutup paha. Kadang-kadang aku sendiri merasa tidak nyaman dengan pakaian itu, tapi aku sungguh benci diejek teman-teman karena pakaianku. Benar-benar aku telah menjadi korban mode.
Tapi semuanya berubah ketika aku lulus danpindah ke lingkungan yang baru. Aku berkenalan dengan seorang teman yang pakaiannya islami, longgar, ia selalu menggunakan rok panjang. Suatu hari ia pernah berkata, kalau kita tidak dapat menjaga aurat kita, maka itu akan menimbulkan dosa bagi diri kita sendiri dan bagi orang yang melihatnya.
Dari situ aku menyadari pentingnya berhijab, menutup aurat, dan itu adalah sebuah keharusan. Dan untuk pertama kalinya, aku mengerti mengapa Ibu dan Bapak begitu cerewet dalam mengatur urusan berpakaian kami, anak-anaknya.
Sejujurnya, aku belum bisa dikatakan telah berhijab dengan sempurna seperti dalam gambar itu. Ya, aku Cuma punya satu gamis. Tapi aku berusaha berpakaian sesuai syariat. Aku tak lagi memakai celana jinsku yang ketat itu. Aku mulai memakai rok panjang yang dipadu dengan blus atau kaus yang longgar. Saat ini aku sedang mencoba menggunakan jilbab yang lebih lebar. Walau sempat ditertawakan dan diangap berlebihan, aku tetap ingin melakukan apa yang menurutku benar.
Aku sungguh berterima kasih pada orang tuaku, karena dengan didikan dan tuntunan mereka sedari kecil, aku tidak terlalu kesulitan untuk berusaha berhijab. Karena terbiasa, barangkali. Juga pada temanku yang mengigatkanku pentingnya menutup aurat. Sungguh suatu nikmat dari Allah aku dipertemukan dengan teman-teman yang begitu baik dan membawa kebaikan.
Saudariku, mungkin kalian menganggap ini berlebihan. Tapi semua yang kulakukan saat ini tak lebih bahwa aku ingin menutup aurat seperti yang Allah ajarkan pada kita. aku ingin jadi muslimah sejati, dimulai dari cara berpakaian kita. Aku lebih bahagia kalau kalian pun memiliki pikiran yang sama sehingga kita bisa mencapai surga bersama-sama pula.

See translation on this page.

Eight Conditions of Muslimah Wearing

In one chance of recitation, I was told that there are eight conditions women have to do in dressing as muslimat. From the picture I’ve shown you before, we know seven conditions. They are as below.


  1. Clothing must cover the entire body, only the hands and face may remain visible.
  2. The material must not be so thin that one can see through it.
  3. The clothing must hang loose so that the shape/ form of the body is not apparent.
  4. The female clothing must not resemble the man’s clothing.
  5. The design of clothing must not resemble the clothing of the non believing women.
  6. The design must not consist of bold design which attract attention.
  7. Clothing should not be worn for the sole purpose of gaining reputation or increasing one’s status in society.
One additional condition is that the clothing must not be given any fragrant which can attract one who smells it.
Next time, Insha Allah I will give you verses of Quran and hadiths which underlie those condition.

Keep istiqamah! :D

Sisters, Let's Get Hijab!



I got this picture from my friend. I really thank to him because he really cares 'bout women, especially women's clothing and appearance. I first laughed when I saw this picture. The picture of three girls not in hijab, that's really funny. Even the picture shows that the girls pose like models. That picture "tells" the truth, the fact that there are so many girls still get dressed like that.
But what makes it really funny to me is because I see my self some years ago. Actually, my parents teach me to dress as well as muslimat should dress. My mother always use loose clothes. Well, she doesn't like using long skirt, she likes using trousers but she always makes sure that they're loose. She also uses blouses which are long and cover thigh.
My father, since I decided to use jilbab when I was in fourth grade, he used to buy me appropriate dresses: loose and not thin. He often accompanied me when I want to buy clothes.

Tahan Uji

Jalan yg mulus dan lurus takkan menghasilkan pengemudi yg hebat.
Laut yg tenang takkan pernah menghasilkan pengemudi yg tanggu.
Langit yg cerah takkan pernah menghasilkan pilot yg handal.
Hidup yg tanpa masalah takkan pernah membuat orang menjadi kuat.
Karena itu, jadilah orang yg handal dan tahan uji dalam menerima tantangan hidup..!!
Allah menjadikan jalan hidupmu berbelok dan tidak mulus. Ada gelombang persoalan yg menghantam, langit yg kelam dan penuh awan serta badai..
Semua itu dibuat-Nya supaya engkau menjadi handal dan tahan uji dalam menghadapi hidup ini...
Maka,, Semangatlah...!!!!

share dari : Istri Sholihah

Are You Moslem? Then Recite!

English Version of this post

In this life, we are often overwhelmed by the questions, how to live this life, how to run the religion as a Muslim. Well' it's natural as human being. We as human beings who expect the face of his Lord will certainly make every effort to do as God wants. And that's why God sent down the Qur'an as a guide and the Prophet Muhammad has left hundreds guidance recorded in the Hadith.

After the Great Prophet's gone, the differences begin to arise. The latest is the discussion between me and my friend about the law of collective sacrifice.

Scrificing Collectively, Why Not?

English Version of My Previous Post
From a status of Shaun the Sheep, chatting of my friends and me on how the law of the collective sacrificing. This is interesting because so many people has wrong perception of this law. It could be that they only heard bits and pieces or totally not listening.


Not satisfied at our facebook chat, they sent me a message, blamed if the joint venture of cows more than seven people is invalid and unacceptable. Apparently they knew it from reading the Question and Answer, whether from books, the internet, I do not know.


[An-Nuur Q & A] Q: How does the law of sacrifice contributions in more than 7 people, for example, all student of a school fees, whether the sacrifice can be acceptable?
Answer: collective sacrifice to the cow a maximum of 7 persons, more than that is not valid as a sacrifice, its value is shodaqoh.

Once a message is received. I just laughed to myself. What kind of arguments that underlie it? Because when Eid al-Adha yesterday I was very busy taking care of the meat in the mosque, I promised my friend to explain it all. Unfortunately, after that I was so busy with the affairs of the college and I have the time to explain it now.
So the hadith about it  is like this, my friends: 

لاشتراك في الأضحية

عن ابن عباس قال كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فى سفر فحضر النحر فاشتركنا فى البعير عن عشرة والبقرة عن سبعة. رواه النسائ كتاب الضحايا - صحيح


From Ibn Abbas, he said, we were with the Prophet Muhammad in his way. Then came (the day) qurban slaughter. So we venture a camel (for) ten people and a cow (for) seven people. 

From this Hadith we can conclude that the joint venture in qurban is allowed. But it must be remembered, that seven or ten people rather than the maximum limits allowed a joint venture. I'm worried about my friend or teacher who taught him this hadith only examine bits and pieces. Note that hadith entirely. When the Prophet and his companions were on the road, and the coincidence that the joint venture as much as ten camels, cows and a joint venture of seven people, because they were so many in number during the trip. If at that time their numbers were not so, would be another sound hadith, did not it?

Then my friend also added that it should be a sacrificial goat. Who said? Let us refer to the following hadith.

حدثني يحي بن موسى حدثنا أبو بكر الحنفي حدثنا الضحاك بن عثمان حدثني عمارة بن; بد الله قال سمعت عطاء بن يسار تقول سألت أبا أيوب الانصاري كيف كانت الضحايا على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال كان الرجل يضحي بالشاة عنه و عن اهل بيته فيأكلون ويطعمون حتى تباهى النس فصارت كما ترى. رواه الترمذى كتاب الاضاحى - صحيح

Atho 'ibn Yasar said, "I asked Aba Ayyub al-Anshoriy, how the slaughter qurban at the time of the Prophet Muhammad? He (Aba Ayyub al-Anshoriy) said, 'A man sacrificed a goat for him and his house expert (his family). They ate and feed (in humans) so proud (rejoice), then qurban is as you see (now).

Hopefully this explanation could open mind
my friends. Not too late, really. Insha Allah, hopefully next year we meet again with the Eid al-Adha, so we can sacrifice, although collectively....

Maharku

Melangkah ke Alam PERJUANGAN berarti rela dalam kepahitan...
Biarlah hidup penuh tangis, luka, kecewa, asal tetap berada di jalan-Nya...
Kita tak akan sanggup melawan qodarnya, kita tak akan sanggup selamanya terluka..
Tetapi ingatlah setiap tetesan Darah & Air mata itulah MAHAR kita ke surga-Nya...
JADI apabila kita ditanya mengapa Perjuangan itu PAHIT?
JAWABLAH: karena surga itu MANIS :')

courtesy: Mas Yuadhim S.

Ya Alloh, aku bersyukur karena aku tinggal di lingkungan yang baik. Ketika ada teman-teman yang melunturkan semangat dalam mencari pahala Allah, aku masih punya banyak teman yang baik, yang mau mengingatkan dan mau diingatkan, yang saling tolong menolong, saling mengajak untuk masuk surga bersama-sama, selamat dari neraka.

Sebab, "Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?"

Pelindung Lidah, Pelindung Hati

Selama lidah sibuk dengan dzikir, maka selama itulah ia akan terhindar dari kesia-siaan, bohong, ghibah, dan sebagainya. Karena lidah tidak berdiam saja, ia akan selalu sibuk. Entah itu dengan berdzikir atau dengan kesia-siaan. Demikian juga dengan hati, jika hati tidak sibuk dengan mencintai Allah, maka hati akan sibuk mencintai makhluk.

Sampeyan Muslim? Ngaji!

Dalam hidup ini, kita sering diliputi pertanyaan-pertanyaan, bagaimana menjalani hidup ini, bagaimana menjalankan syariat agama sebagai seorang muslim. Ya, itu wajar. Kita sebagai manusia yang mengharapkan wajah Tuhannya pasti akan berusaha semaksimal mungkin berbuat seperti yang Tuhan mau. Dan untuk itulah Allah menurunkan Alquran sebagai petunjuk dan Nabi Muhammad telah meninggalkan ratusan tuntunan yang tercatat dalam hadits-haditsnya.

Selepas kepergian Nabi, mulailah timbul perbedaan-perbedaan. Yang paling dekat, diskusi antara aku dan temanku mengenai hukum kurban secara kolektif adalah salah satunya. 



Sebenarnya, masalah itu tidak perlu diperdebatkan, karena hukumnya sudah jelas. Aku juga telah memberi penjelasan mengenai hal tersebut di postinganku sebelumnya. Aku sangat menyayangkan kalau ada pihak yang secara tidak bertanggung jawab langsung menghukumi sesuatu tanpa berpegang pada dalilnya. Punya dasar apa mereka menghukumi sesuatu.


وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا 


Dan janganlah kamu mengikuti (mengerjakan) apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.  (Al-Israa': 36)

Agama islam itu bukan sekadar Question and Answer, bukan sekadar “bolehkah begini, bolehkah begitu”, “apakah hukumnya?”, “bagaimana hukumnya”, “wajib atau tidak”. Islam bukan seperti itu. Islam memiliki hukum-hukum yang mengatur segala sesuatunya.



Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui hukum-hukum tersebut? Ada tiga: ngaji, ngaji, ngaji! Satu-satunya cara adalah kita harus mencari ilmu, bukan mencari, menuntut malah! Tentunya sumber yang paling valid, yang paling sah, dan terlengkap adalah Alquran dan Alhadits, bukan kitab karangan, buku-buku, atau jawaban-jawaban yang tidak menyertakan dalil atas pertanyaan-pertanyaan yang sering kita ajukan.



Dari ‘perdebatan’ itu, aku semakin yakin akan pentingnya mengaji Alquran dan Alhadits. Dengan mengaji, kita benar-benar mengetahui asal muasal suatu hukum dan bagaimana hukumnya. Andaikata aku tidak mengaji, tentu aku jadi ragu, apakah ibadahku sudah benar atau belum, dan mungkin aku akan percaya begitu saja dengan apa yang dikatakan temanku. Tapi karena aku mengaji, aku yakin dan khusnudzonbillah bahwa ibadahku benar, sah, dan akan mendapat pahala yang Alloh janjikan pada hamba-hambaNya.



Satu lagi pentingnya mengaji. (Lagi) Aku ambil contoh diskusi dengan temanku mengenai qurban beberapa waktu lalu. Sebenarnya, temanku itu tidak seratus persen salah ketika mengatakan bahwa qurban kolektif itu tujuh orang untuk berqurban sapi, sepuluh orang untuk berqurban unta. Itu pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW, tapi bukan menjadi hukum bahwa qurban patungan maksimal harus sekian, sekian, atau sekian. Tapi sepertinya ia hanya sepotong-sepotong mengartikan hadits tersebut tanpa melihat bagaimana riwayatnya. Atau ia hanya membaca potongannya saja. Nah di sinilah pentingnya mengaji dengan cara manqul, musnad, muttasil. Kita akan mendapatkan semuanya secara komplit, mulai dari penjelasannya, teknisnya, larangannya, aturan-aturannya, lengkap. Kalau kita hanya mengetahui sepotong-sepotong, maka penafsirannya akan berbeda, contohnya, ya masalah qurban kolektif itu tadi, iya kan?


 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِير


Niscaya Allah akan mengangkat derajat pada orang-orang yang beriman dari golongan kalian dan orang-orang yang diberi ilmu. Adapun Allah  tu waspada terhadap apa-apa yang kalian kerjakan. (AlMujadilah: 11)

Itulah mengapa, berulang kali kusiarkan pada teman-teman, ngaji yuk! Ayo kita mengaji Alquran dan Alhadits. Dengan mengaji Alquran dan Alhadits, kita akan mendapat kepahaman, kita jadi tahu mana yang benar, mana yang salah. Kita tidak akan terbawa arus, terbawa dengan pemikiran orang-orang karena jalan yang benar sudah ditunjukkan dalam Alquran dan Alhadits.

Kalau mengaku orang islam, tapi tidak mengaji, tidak mengetahui hukum-hukum agama Islam, apakah tidak malu pada Allah, Rasulullah, dan semua ciptaanNya?

Berqurban Secara Kolektif, Mengapa Tidak?

Berawal dari sebuah status tentang Shaun the Sheep, obrolan aku dan temanku berujung  pada bagaimana hukum tentang qurban secara koletif. Ini menarik karena banyak sekali orang salah persepsi tentang hukum ini. Bisa jadi mereka hanya mendengar sepotong-sepotong atau sama sekali belum mendengarkan.

Belum puas di facebook kami berbincang, mereka mengirimiku sms, menyalahkan kalau patungan sapi lebih dari tujuh orang itu tidak sah disebut qurban dan tidak dapat diterima. Ternyata mereka mengetahuinya dari membaca Question and Answer, entah dari buku, internet, entahlah.


[An-Nuur Q&A] Tanya: Bagaimana hukum iuran dalam berkurban melebihi 7 orang, misalnya satu sekolahan semua muridnya iuran, apakah kurbannya bisa diterima?
Jawab: kurban kolektif untuk sapi maksimal 7 orang, lebih dari itu tidak sah sebagai kurban, nilainya shodaqoh.

Begitu pesan yang kuterima. Aku hanya tertawa dalam hati. Dalil macam apa yang mendasari hal tersebut? Karena saat idul Adha kemarin aku sangat sibuk mengurus daging-daging di mesjid, aku berjanji pada temanku untuk menjelaskan semuanya. Sayang, setelah itu aku disibukkan dengan urusan kuliah sehingga baru punya waktu menjelaskannya sekarang.
Langsung saja. Jadi hadits tentang qurban secara kolektif itu seperti ini, teman-teman:

لْاِشْتِرَاكُ فِي اْلأُضْحِيَّةِ

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى سَفَرٍ فَحَضَرَ النَّحْرُ فَاشْتَرَكْنَا فِى البَعِيرِ عَنْ عَشْرَةٍ وَالْبَقَرَةٍ عَنْ سَبعَةٍ.
رواه النسائ كتاب الضحايا -- صحيح

 
Dari Ibn Abbas, ia berkata, kami bersama Rasulullah SAW di dalam perjalanan. Maka datang (harinya) menyembelih qurban. Maka kami patungan seekor unta (untuk) sepuluh orang dan seekor sapi (untuk) tujuh orang.
Dari hadits ini kita dapat menyimpulkan bahwa patungan dalam qurban itu diperbolehkan. Tetapi harus dingat, bahwa tujuh orang atau sepuluh orang bukan batasan maksimal orang yang diperbolehkan patungan. Aku khawatir temanku atau gurunya yang mengajarinya hanya mengkaji hadits ini sepotong-sepotong. Perhatikan hadits tersebut seluruhnya. Ketika itu Nabi dan para sahabat sedang berada dalam perjalanan, dan kebetulan yang patungan unta sebanyak sepuluh orang, dan yang patungan sapi sebanyak tujuh orang, karena mereka memang jumlahnya sekian pada saat dalam perjalanan. Seandainya pada saat itu jumlah mereka tidak sekian, tentu bunyi haditsnya akan lain, iya bukan?

Lalu temanku juga menambahkan kalau kurban kambing itu harus seorang. Siapa bilang? Mari kita simak hadits berikut.

حَدَّثَنِيْ يَحيَ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا أَبوْ بَكْرٍ الْحَنَفِيٌّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنِيْ عُمَارَةُ بْنُ ؛َبْدِ اللهِ قَالَ سَمِعْتُ عَطَاءَ بْنَ يَسَارٍ تَقُوْلُ سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوْبَ الاَنصَارِيَّ كَيْفَ كَانَتِ الضَّحَايَا عَلَى عَهْدِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَاةِ عَنْهُ وَ عَنْ اَهْلِ بَيْتِهِ فَيَأْكُلُوْنَ وَيُطْعِمُوْنَ حَتَّى تَبَاهَى النَّسُ فَصَارَتْ كَمَا تَرَى. رواه الترمذى كتاب الاضاحى -- صحيح 

Atho’ ibn Yasar berkata, “Aku bertanya pada Aba Ayyub Al-Anshoriy, bagaimanakah adanya menyembelih qurban di zaman Rasulullah SAW? Ia (Aba Ayyub Al-Anshoriy) berkata, ‘Seorang laki-laki menyembelih seekor kambing bagi dirinya dan ahli rumahnya (keluarganya). Mereka makan dan memberi makan (pada manusia) sehingga bangga-bangga (bersuka cita), maka qurban itu sebagaimana yang kamu lihat (sekarang).

Mudah-mudahan penjelasan ini bisa membuka pikiran teman-teman. Tidak ada kata terlambat, kok. Insya Alloh tahun depan mudah-mudahan kita dipertemukan lagi dengan Idul Adha sehingga kita bisa berqurban, walaupun dengan kolektif. 

Find the Answers, Search The Truth

Sometimes I quest,

“Why am I tried?”

Detik-detik Rasulullah SAW Menjelang Sakratul Maut

Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning,burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

"Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.


Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.


Teman Kamu

Semua orang bisa kita jadikan teman. Tetapi hanya satu atau dua orang yang bisa jadi sahabat dekat. Dan untuk memilih seorang sahabat dekat, sebaiknya akhwat memilih akhwat, ikwan memilih ikhwan, karena hanya sesama wanita yang mengerti setiap detail tentang wanita dan begitupun dengan pria. Jika ada yang berkata bersahabat dengan lawan jenis itu lebih cocok, itu hanya sedikit dari tipu daya syetan.

Kadang aku merasa terlalu dekat dengan seorang pria, tapi lebih sering menyadari pertemanan kami biasa saja. Kadang aku merasa terlalu akrab dengannya, tapi tak jarang juga kami bersikap dingin satu sama lain. Beberapa kali ia meminta bantuan padaku, tetapi aku lebih sering menyusahkannya.
Ada yang salah! Entahlah apakah ia menyadarinya. Tapi semoga saja ia tidak salah sangka.

Agenda Harian

:)

Bila Al Qur'an bisa bicara!

 وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf [7] : 36).

 Bila Al Qur'an bisa bicara!

 Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
 Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
 Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
 Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
 Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

 Sekarang engkau telah dewasa...
 Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
 Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
 Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
 Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

 Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
 Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
 Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
 Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
 Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
 Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

 Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
 Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
 Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
 Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
 Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
 Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

 Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
 Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
 Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
 Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
 Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

 Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
 Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
 Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
 E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
 Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
 Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

 Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
 Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
 Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

 Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
 Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
 Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
 Itupun hanya beberapa lembar dariku
 Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
 Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

 Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
 Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
 Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
 Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

 Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
 Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
 Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
 Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
 Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

 Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
 Di kuburmu nanti....
 Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
 Yang akan membantu engkau membela diri
 Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
 Dari perjalanan di alam akhirat
 Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
 Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

 Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
 Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
 Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
 Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

 Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
 Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
 Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
 Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

 Sentuhilah aku kembali...
 Baca dan pelajari lagi aku....
 Setiap datangnya pagi dan sore hari
 Seperti dulu....dulu sekali...
 Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
 Di surau kecil kampungmu yang damai

 Jangan biarkan aku sendiri....
 Dalam bisu dan sepi....

 "Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

 Anda ingin menjadi DA'I SEJUTA E-MAIL, tolong anda kirimkan artikel ini kepada sesama muslim, baik keluarga, sahabat dan siapapun yang anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah. Terima kasih

 Billahit-taufiq wal-hidayah

 Wassalamualaikum wr.wb

 Anang M Yusuf
 General Affairs Division
 PT. Ericsson Indonesia


Long Journey, Simpangan yang Pertama

Lagi duduk-duduk di ruang kerja Bapak yang rapi sangadt (alay mode), aku mengambil selembar kertas di meja.
“Apaan nih,” batinku sambil membaca tulisan di kertas itu.aku langsung bergetar membacanya. Merinding! Aku penasaran, dari mana bapak dapat kertas ini. Dan kenapa? Ah, jangan ditanya kenapa deh, yang penting aku cukup dibuat waspada dan ingat! Karena modemnya dengan anteng nongkrong di colokan usb PC, langsung deh aku googling.
List pertama yang dikasih mbah google yaitu link ini. Selengkapnya baca ya!

INILAH PROSES KEMATIAN DAN HANCURNYA TUBUH KITA:

Inilah Proses Kematian dan Hancurnya Tubuh Kita!

Sesaat sebelum mati, Anda akn merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan n badan bergetar. Anda merasa dingin ditelinga. Darah berubah menjadi asam n tenggorokan berkontraksi.

0 Menit
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

1 Menit
Darah berubah warna n otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.

3 Menit
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.

4 – 5 Menit
Pupil mata membesar n berselaput. Bola mata mengkerut krn kehilangan tekanan darah.

7 – 9 Menit
Penghubung ke otak mulai mati.

1 – 4 Jam
Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku n rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.

4 – 6 Jam
Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.

6 Jam
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.

8 Jam
Suhu tubuh langsung menurun drastis.

24 – 72 Jam
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.

36 – 48 Jam
Rigor Mortis berhenti, tubuh anda selentur penari balerina.

3 – 5 Hari
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.

8 – 10 Hari
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.

Beberapa Minggu
Rambut, kuku dan gigi dengan mudahnya terlepas.

Satu Bulan
Kulit Anda mulai mencair.

Satu Tahun
Tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh Anda. Anda yang sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yang menyedihkan. Jadi, apa yg mau disombongkan org sebenarnya?....


Ih, syereeem. Dan bener banget kata si TS, apa yang mau kita sombongkan. Kita ini hanya manusia, lahir dalam keadaan hina. Dari mani, tem!
خَلَقَ الْإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata (An-Nahl: 4)

Kita datang ke dunia ga bawa apa-apa. Tumbuh jadi manusia yang biasa-biasa aja. Muka ga cantik-cantik amat, ga ganteng-ganteng amat, agama juga ga paham-paham amat. Kekayaan pun, Alloh juga yang memberi. Dan kita masih sombong?

Takut mati? Iya aku takut. Takut karena pasti suatu saat akan kualami yang namanya kematian. Waktunya saja yang masih ghoib.
...كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْت 
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati... (Ali'Imron: 185)

Kenapa takut? Bukannya mati itu pasti? Iya betul sih! The thing is bawa bekal apa aku kesana nanti? Apakah amalanku cukup untuk kutukar dengan surga. Kan setelah mati, hanya ada dua tempat, surga dan neraka. Kalau amalan kita cukup buat masuk surga, alhamdulillah.
 وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا ۙ قَالُوا هَـٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ ۖ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. (AlBaqoroh: 25)

Lah kalo engga (naudzubillahimindzalik)? Perkara amalan kita engga cukup buat masuk surga ga cuma selesai begitu aja. Kalo amalan kita ga cukup untuk masuk surga bukan kemudian kita ga masuk surga, terus bar, selesai gitu aja. "Yah, aku engga dapet surga, yaudahlah," bukan seperti itu, tem-tem. Mending kalo kita bisa milih, misal kita merasa ga pantas di surga gitu, karena amalannya kurang, kita kemudian minta, "Ya Alloh, saya gapapa deh, ga dapat surga, tapi jangan dimasukin ke neraka, ya Alloh,". Tapi gabisa dong. Masalahnya, ya itu tadi, karena di akhirat cuma ada dua tempat, surga atau neraka. Kalo engga kebagian surga, otomatis dilempar ke neraka, ngga bisa di tengah-tengahnya.
تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ   
Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (Al Mu'minun: 104).
Nah, renungan ini jangan direnungin aja. Ayok, kita ibadah yang banyak, cari ladang pahala sebanyak-banyaknya, apalagi masi ada lima hari Romadhon! Semangat!!!

p.s. Alhamdulillahi jazakallohu khoiro to Arif S. untuk ralat ayat Annahl di atas. 

Logika, Cinta, dan Hati

by Arif Sofiyanto on Sunday, 21 August 2011 at 12:17


Seperti biasa, aku berdiri di depan kaca jendala itu dan memandang jauh menatap keramaian di sekelilingku. Secara tak sengaja penglihatanku teralihkan oleh pasangan kekasih yang kebetulan sedang melintasi jalanan itu. Menurutku mereka bukanlah pasangan suami istri, terlihat dari wajah si pria yang masih muda...kurang lebih sepantaranlah dengan aku...dan juga si gadis yang mengenakan seragam SMA. Mereka terlihat romantis, mereka saling berpegangan tangan, tertawa bersama. Mereka saling mengasihi satu sama lain. Bahkan dalam angan ku mereka jauh lebih harmonis daripada pasangan yang sudah menikah. Maklumlah...kedua remaja itu sedang tergila-gila oleh asmara.



Sering kali kebanyakan orang (mungkin juga aku) ketika telah saling mencintai maka semua yang ada pada orang yang kita cintai akan terlihat begitu indah. Semua tingkah laku, tutur kata, wajah, bahkan namanya saja akan terlihat “wah” dalam benak kita. Apapun itu...yang penting dengan si dia maka akan terasa begitu menyenangkan. Bahkan dalam nasihat di suatu pengajian, tidak jarang para penasihat yang menggambarkan, “ketika ngaji kita hanya melihat sandalnya saja, ooo...hati ini rasanya langsung mak nyess, degdegser ra karuan.” Bayangkan...itu hanya sebatas melihat sandalnya, belum melihat orangnya. Itulah mengapa salah seorang temanku kurang setuju bila orang mengatakan bahwa “cinta itu buta”, tapi menurut dirinya “cinta itu tidak buta, tapi mematikan logika”.



Ketika si pria meminta bantuan pada si gadis, maka dengan hati yang gembira si gadis akan membantu.

Ketika si pria menasihati pada si gadis, maka si gadis akan mematuhinya.

Ketika si pria mengeluh mengenai keadaannya, maka si gadis dengan sabar mendengar kesah keluhnya.

Begitu juga sebaliknya, ketika si gadis membutuhkan bantuan maka si pria akan selalu ada untuknya.




Sayangnya hal itu mereka lakukan ketika belum ada ikatan diantara mereka. Mereka belum menjadi suami istri. “Wah kalo belum jadi suami istri aja udah romantis kaya gitu, apalagi kalo udah jadi suami istri....tambaaah romantis”. Mungkin ada sebagian yang akan berpikiran demikan. Tapi kenyataan tidak selalu sejalan dengan apa yang kita pikiran. Setahun, dua tahun, tiga tahun mungkin kondisi diatas masih bisa kita rasakan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, saat kita sudah mengenal sifat satu sama lain mungkin kondisi diatas lama-kelamaan akan memudar. Ketika belum menikah seakan-akan si gadis sangat “toat” kepada si pria. Si gadis selalu menurut dengan nasihat yang diberikan si pria, si gadis selalu bertutur kata baik dihadapan si pria dan masih banyak lagi. Tapi ketika sudah menjadi pasangan suami istri ada kalanya yang namanya ketoatan seorang istri terhadap suami akan berkurang. Bahkan yang pernah aku jumpai, jangankan untuk toat pada suami, hanya sekadar tersenyum pun si istri enggan. Itulah mengapa dalam sebuah hadist dikatakan bahwa surganya istri itu ada pada toatnya dia pada suami, hal itu karena saking beratnya yang namanya sebuah ketoatan. Begitu pula sebaliknya, ketika belum menikah si pria berjanji pada si gadis akan setia sehidup semati, berjanji akan selalu menjaganya, dan masih banyak lagi rayuan-rayuan gombal yang dia lontarkan. Tapi setelah menikah, masakan kurang enak marah, rumah belum bersih muring-muring, anaknya nangis malah dibentak-bentak. Naudzubillahimindzalik...Sungguh ironis, tidak seperti saat mereka sedang ta’aruf, saat mereka masih dibuai oleh asmara, saat “cinta mematikan logika” mereka.



Trus gimana dong? Berati kita ga usah mencintai seseorang.

Mencintai seseorang itu boleh-boleh saja. Memang itulah tujuan Alloh menciptakan laki-laki dan perempuan yaitu itu saling mencintai dan mengasihi. Asalkan dalam mencintai dan mengasihi seseorang, kita masih dalam batas yang wajar dan bukan mencintai karena hawa nafsu. Janganlah mencintai seseorang berdasarkan logika tapi pakailah hati untuk mencintai seseorang. Karena cinta tidak bisa melemahkan keimanan di dalam hati, tapi cinta akan menguatkan keimanan kita kepada Alloh.



Dari Anas r. a. dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda “Ada 3 perkara, barang siapa yang 3 hal itu ada pada dirinya, maka ia akan menjumpai manisnya keimanan. Yaitu jika ia lebih mencintai Alloh dan Rosul-Nya ketimbang mencintai keduanya, jika dia mencintai pada seseorang dimana dia mencintainya dengan niat karena Alloh, dan dia benci apabila kembali pada kekafiran sebagaimana benci dia bila dimasukkan ke dalam neraka.”



Ingatlah...Ketika seseorang yang kita cintai ternyata nantinya memang jodoh kita, maka tanpa rayuan-rayuan gombal pun nantinya dia juga akan menjadi milik kita. Hakikatnya jodoh itu akan selau mendekatkan diri kita pada Alloh karena pada dasarnya jodoh adalah pemberian dari Alloh. Maka ketika kita dekat dengan jodoh kita, seharusnya kita juga merasa lebih dekat dengan Alloh. Oleh karena itu, masalah jodoh mintalah dengan baik-baik pada Alloh.

Semoga Alloh memberikan manfaat dan barokah.


Romadhon 1432H
Ditengah keluarga yang harmonis


Cross-posting "Logika, Cinta, dan Hati"
disalin tanpa perubahan

Cintamu Utuh Tak Tersentuh

Untuk Saudariku di jalan Alloh,
Jika ada yang bertanya bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan kujawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasia yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan rapi di lauhil mahfuzh..

Lantas apa yang perlu kaukhawatirkan, wahai sebaik-baik perhiasan dunia? Kau tak perlu mengejarnya yang belum pasti. Kehormatanmu, karena dirimulah mawar. Bukan mawar yang mengejar kumbang.

Jatuh cinta, aku pun mengalaminya. Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu. Tak pantas kita mengumbar perasaan yang belum halal untuk kita. Pikirkan seandainya dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, yang kau harap akan kautemui di sekolah, membuatmu menderita karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu. Dia tidak memilihmu atau bukan kau yang dia pilih. Di mana rasa malumu, saudariku?

Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menunjukkan cintamu pada lelaki lain…

Andai kita mendengar dan memahami perasaan lelaki. Wahai lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya. Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah?

Yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Maka tak perlu ada yang kaukhawatirkan. Semuanya akan baik-baik saja sepanjang kalian tetap berada dalam naungan perintah dan batasan Tuhan.

Saudariku, sekali lagi, Alloh Yang Maha Mulia menciptakanmu dengan  kemuliaan-Nya. Ia pun menganugerahimu kemuliaan. Kemuliaan seorang wanita berada pada puncaknya manakala ia mempertimbangkan pinangan seorang pejuang agama karena mengharap akan wajah Alloh.Seorang wanita akan jatuh martabatnya ketika memberi atau menerima cinta yang tidak dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.

Aku tak bermaksud menghalangimu mencintai seseorang. Ketahuilah, yang kucita-citakan tak lain adalah menjadi penghuni surga bersama kalian, para muslimah yang bisa menjaga kesucian, kehormatan dan harga dirinya. Itu saja.

Sampaikanlah kepadanya, "Barangkali saja kau yang akan memilihku belum kucintai saat ini. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, engkaulah yang kucinta... Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan. Kalau ada cinta yang saat ini menggelayuti hati, ketahuilah, cinta adalah ujian dan marilah sama-sama kita jaga hati kita masing-masing hingga takdirNya yang akan menyelesaikan semuanya, insya Alloh."


Dari "Cintaku UTUH Tak Tersentuh" dengan sedikit coretan hati.

Senyum Dong


Wajah merupakan cermin yang tepat bagi perasaan seseorang.
Wajah yang ceria, penuh senyuman alami, senyum tulus, adalah sebaik-baik sarana memperoleh teman. Senyum lebih berharga dibanding hadiah dari seorang pria, lebih menarik dari lipstick dan bedak yang menempel di wajah seorang wanita.
Senyum bukti cinta tulus dan persahabatan yang murni.
Senyum tidak membutuhkan waktu yang bertele-tele, namun membekas dalam ingatan sampai akhir hayat.

Cantik Itu...

Wanita cantik melukis kekuatannya lewat setiap masalahnya.
Ia mampu tersenyum di saat tertekan, ia dapat tertawa saat hatinya sedang menangis, memberkati di saat terhina, mempesona karena memaafkan.
Wanita cantik, mengasihi tanpa pamrih dan bertambah kuat dalam doa dan pengharapan.

Filosofi Huruf O

O kepanjangan dari OPPORTUNITY,

berarti kesempatan atau peluang.
Pada kata YESTERDAY tidak ada huruf O, berarti yang kemarin sudah tidak memiliki kesempatan lagi.

Pada kata TODAY terdapat huruf O, jadi hari ini masih ada kesempatan untuk kita.

Pada kata TOMORROW, terdapat banyak huruf O, jadi masih banyak kesempatan di hari esok untuk kita lebih maju dan lebih baik.

Hanya UntukMu

Diantara segelintir lagu Indonesia yang masuk playlistku, Hanya Untukmu. Original Soundtrack film Medley besutan Ten2Five ini memang bagus banget menurutku. Sejak kemunculannya di tahun 2007, aku uda jatuh cinta dengan lagu ini. Cekidot dulu ya!




Ten 2 Five - Hanya Untukmu

inikah rasanya
bilaku sedang jatuh cinta
setiap hela nafasku
bahagia...

mengenal hatimu
hadirkan indahnya dunia
kau bawa irama cinta di jiwa

semua yang ku mau
hanyalah dirimu
satu...
kaulah jawaban semua doa
semua yang kurasa
rizkyonline.com
rindu dalam asa
di dekap cinta
hatiku untukmu
ooo..heyy...

haruskah diriku
bertanya pada bintang-bintang
pantaskahku mengharap cintanya
oo..ooo.ooo

semua yang ku mau
hanyalah dirimu
satu...
kaulah pelita
di dalam jiwa
semua yang kurasa
rindu dalam asa
di dekap cinta
hatiku untukmu

hanyalah untukmu


powered by lirik lagu indonesia

Lagunya so sweet banget, kan. Kukira kamu paham akan maksud lagu itu. Dari judulnya saja sudah bisa ditebak. Tentang kecintaan seseorang akan kekasihnya, kecintaan setelah penantian, pencarian, dan doa yang panjang (ceilah), dan cintanya itu cuma diberikan pada kekasihnya saja, tidak terbagi alias setia. Ya, kurang lebih seperti itu.
Hanya saja, terlalu berlebihan kalau kita memberikan cinta seperti lirik di atas hanya kepada si dia, yang hanya makhluk Alloh, seperti seorang pemuda kepada seorang gadis dan sebaliknya, kepada pasangan, suami atau istri. Cinta kepada Alloh-lah, kita harus sepenuh jiwa, harus total, harus all out!
Mengapa mencintai Alloh? Sederhananya, kita cekidot lagi liriknya!
Mengenal Hatimu
hadirkan indahnya dunia
kau bawa irama cinta di jiwa
Orang iman pasti, dan wajib, mengenal Tuhannya, Alloh Subhanahu wa ta’ala, dan semua nama-namaNya yang biasa kita sebut Asmaul Husna. Ada 99, kamu hafal, kan. Diantaranya yang paling sering disebut yaitu Arrohman dan Arrohiim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Buktinya? Semua makhluk Alloh di dunia pasti diberi rezeki oleh Allah. Manusia, hewan, tumbuhan, yang iman, yang tidak iman, semua kebagian. Pasti, engga pake ‘insya Alloh’. Air, udara, kesempatan untuk hidup, itu semua hanya sedikit dari berjuta-juta nikmat yang telah Alloh berikan pada kita. Selain itu karena kita juga mengenal Alloh dengan nama Attawwabu, berarti Maha menerima taubat, maka hati pun akan merasa butuh untuk bertaubat ketika suatu saat kita melakukan dosa. Inilah, ketika kita mengenal Alloh, hati selalu diliputi rasa damai.
kaulah jawaban semua doa
Memang betul, kan. Siapa lagi kalau bukan Alloh yang menjawab dan mengabulkan doa kita. Alloh itu kurang baik apa coba? Alloh nyuruh kita untuk berdoa, untuk minta semmmuuaa kebutuhan kita. Doa kita lantas dikabulkan, langsung atau ditunda. Kalau kita salah doa, dalam artian tidak mengetahui yang terbaik untuk kita, Alloh menggantinya dengan yang lebih baik. Tentunya kita harus semakin yakin bahwa kita ini umat yang dicintai oleh Alloh.


Atas cintaNya, pemberian-pemberianNya, Alloh wajib dan pantas mendapat cinta dari diri kita. Kita tentu enggak akan membiarkan cintaNya bertepuk sebelah tangan, bukan? Sederhana saja, kalau kamu cinta sama seseorang tapi dianya ga cinta denganmu, menyakitkan, kan?

Nah, kalau belum sadar, ayo kita mulai sadar dari sekarang, cinta yang paling pertama dan paling utama yang wajib kita berikan itu pada Alloh. Adalah salah kalau hati dan pikiran kita lebih banyak diisi dengan cinta kita pada pasangan kita, yang sama-sama cuma makhluk Alloh. Kalau dibandingkan, jelaslah cintanya pada kita pun nggak ada apa-apanya dengan cinta Alloh pada kita.

Ngepasin sama lagu di atas, memang cinta kita hanyalah untuk Alloh, enggak mendua dalam arti menyekutukan Alloh. Ngakunya cinta sama Alloh tapi masih percaya layanan SMS ramalan bintang. Ngakunya cinta sama Alloh, tapi kalau beribadah masih ingin dilihat oleh orang lain, nah jangan sampai kita seperti itu. Saking pentingnya menghambakan dan menyerahkan diri kita padanya, Alloh telah mengirimi kita surat cinta, bunyinya seperti ini:
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Al Anam 162)

Selesai basa-basinya. Intinya yang ingin aku sampaikan:
1. Alloh mencintai kita, amat sangat cinta! jadi kita pun harus mencintai Alloh.
2. cinta kita yang paling besar dan paling utama wajiblah kita berikan pada Alloh, baru setelah itu cinta-cinta lainnya, cinta Rosul, ayah ibu, pasangan.
3. Alloh pantang “diselingkuhi”. Kalau doi minta kita setia, apalagi Alloh! Cuma kepada Allohlah kita harus ber-“Hanya UntukMu”.

Tips, boleh dicoba (engga juga engga dosa). Coba deh, dengerin lagu ini sekali lagi, tapi sambil mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat dari Alloh, ngga usah jauh-jauh, sejak kamu bangun tidur. Apa yang kamu rasakan? Mudah-mudahan kita makin syukur dan makin cinta sama Alloh.
Semoga bermanfaat.

Terapi Doa: Senjata Para Mukmin

Aku ingat suatu malam ketika Bapak mengerang kesakitan di bagian dadanya. Tak ada yang bisa kulakukan saat itu selain mengambilkannya air putih, minyak gosok, atau apapun yang kupikir bisa menghentikan sakitnya. Di tengah kepanikan itu aku melihat ibu berusaha terlihat tetap tenang dan berdoa walau kutahu beliau sangat khawatir. Lalu aku melihat Bapak yang juga membaca doa dengan mata terpejam menahan kesakitan. Aku pun akhirnya duduk di samping ibu, ikut berdoa, dan saat itulah aku merasa benar-benar bicara pada Allah. Aku meminta padaNya.

sumber: google

Terapi Solat

Aku sedang tidak membicarakan tentang kewajiban solat. Kau tahu, kita bukan lagi seorang anak umur tujuh tahun yang harus diperintah orang tuanya atau anak umur sepuluh tahun yang harus dipukul agar mau solat. Lagipula, aku berprasangka baik kau telah menetapi solat lima waktumu dengan baik.

وَأَقِيمُواْ الصَّلاَةَ وَآتُواْ الزَّكَاةَ وَارْكَعُواْ مَعَ الرَّاكِعِينَ
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' (berjamaah)." (Q.S. Albaqarah: 43)
sumber: google


Kali ini ada hal yang menarik tentang solat yang ingin aku bagikan padamu, masih dari Islam Therapy karya Muhammad Yunus. Kau barangkali telah mengetahuinya—atau belum—setidaknya kita punya pembicaraan yang bermanfaat.

Terapi Iman

Iman? Seingatku ketika aku belajar agama islam di sekolah, definisi iman pasti keluar dalam soal ujian. Iman artinya percaya, begitu buku pelajaran mengatakannya. Aku pun menulis hal yang sama ketika menjawab pertanyaan dalam ujian. Mengenal rukun iman juga menjadi kurikulum kelas satu SD semester satu—adikku kelas satu SD saat ini. Kalian pasti ingat bagaimana buku pelajaran menjelaskan iman kepada Allah. Ya, kau betul! Iman kepada Allah adalah percaya kepada Allah. Iman kepada malaikat adalah percaya kepada malaikat, bla bla bla… begitu seterusnya.
sumber: google

Islam Therapy, Menjadikan Islam sebagai Modalitas Terapi

Di waktu senggangku, aku membaca sebuah buku karya M. Yusuf berjudul “Islam Therapy”. Sebenarnya buku elektronik itu sudah lama berada di komputerku. Aku lupa bagaimana file tersebut kemudian bisa muncul dan kuklik begitu saja.

Ah, sudahlah! Buku itu berisi tentang segala jenis ibadah yang biasa kita lakukan yang dapat dijadikan sebagai metode penyembuhan atau rehabilitasi bagi pecandu narkoba dan ODHA. Well, menarik juga!

    • Popular
    • Categories
    • Archives