Jannati Wannar

Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Q.S. Al-A'raf: 43)

Iman

Sebab iman adalah tambatan hati yang menggema ke dalam seluruh ucapan dan laku perbuatan.

Quran Beloved

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al A'raf:52)

Aku Tahu, Namun Aku...

Aku tahu bahwa dunia ini fana, tapi aku mengejarnya.

Aku tahu bahwa menuju akhirat adalah perjalanan yang panjang, tapi aku tidak mempersiapkan bekal.

Aku tahu bahwa neraka itu benar-benar ada, tapi aku tidak berusaha menjauhinya.

Aku tahu bahwa surga itu mahal harganya, tapi aku beramal asal-asalan.

Aku tahu bahwa 'adzab ALLAH itu pedih, tapi aku masih berbuat dosa.

Aku tahu bahwa Allah Maha Mengabulkan do'a, tapi aku meminta kepada manusia.

Aku tahu bahwa Allah Maha Adil, tapi aku membalas kedhaliman manusia.

Aku tahu bahwa harta itu bisa membuat hisabku diakhirat menjadi lama, tapi aku mnegumpulkannya.

Aku tahu bahwa waktu adalah nafas yang tiada kembali, tapi aku berbuat sia-sia.

Aku tahu bahwa Al-Qur'an itu kelak bisa menjadi hujjah bagiku ( membelaku ) dan bisa menjadi hujjah atasku ( mendebatku ) tapi aku tidak cemas akan hal itu.

Aku tahu bahwa do'a orang yang terdholimi itu tanpa hijab dengan Allah, tapi aku suka menyakiti saudaraku.

Aku tahu bahwa kenikmatan dunia bisa jadi istidraj, tapi aku tidak khawatir tentangnya.

Aku tahu bahwa penyakit itu menghapus dosa-dosa, tapi aku membencinya.

Aku tahu bahwa cobaan itu meningkatkan iman, tapi aku mengeluh tentangnya.

Aku tahu bahwa setan itu musuh yang ingin mengajakku ke neraka, tapi aku menuruti bisikannya.

Aku tahu bahwa ajal datang tiba-tiba, tapi aku selalu menunda persiapan.

Aku tahu. Kalau aku TAK TAHU DIRI.


update 15.03.12 Jazakallahu khoiro untuk ralat dari Mas Yogo.
Visit him here. :)

Sent from Samsung Mobile

Periksalah Dirimu Sendiri

"Kalau kamu melihat seseorang berbudi luhur, berusahalah menyamai kebaikannya, dan kalau kamu melihat seseorang berbudi rendah, periksalah dirimu sendiri."

Hati-hati, Durhaka pada Orang Tua!


Spesial untukku, adik-adikku, dan semua anak yang mencintai kedua orang tuanya.

Ingat dengan kisah Malin Kundang? Kisah tentang anak yang menjadi batu sebab tidak mengakui ibundanya yang miskin. Di masa taman kanak-kanak dulu, saya dan teman bergidik ngeri ketika mendengar ceritanya dari Ibu Guru. Saya juga pernah mendengar cerita serupa, Batu menangis. Saya mengetahuinya dari majalah yang setiap bulan dibelikan Bapak ketika pulang kantor kala itu. Ceritanya hampir sama, tentang anak yang menyebut ibunya sendiri pembantunya. Dengar-dengar batunya masih ada hingga saat ini di suatu tempat di Kalimantan Barat.

Dari cerita-cerita yang ada, saya menyimpulkan sendiri kalau anak yang durhaka itu anak yang tidak mengakui orang tuanya, atau anak yang bersikap kasar pada orang tua, bentuknya seperti menghardik, membentak, menendang orang tua, seperti ilustrasi yang ada di majalah.


Namun sejalan dengan usia saya yang semakin tua *eh*, saya menemukan bentuk-bentuk baru yang menurut saya bisa dikatakan durhaka terhadap orang tua. Apa saja itu?

Sempurna?


"Sudah Sempurnakah Wudhu Saya?"

Life is Short

Hidup itu singkat,
kesempatan tak datang setiap saat,
pengalaman adalah guru terbaik,
dan bersikap adil itu sangat sulit.

-Hippocrates (460-370 SM)

Terapi Solat: Ketika Dokter Memaknai Solat

Oleh dr. M. Aron Pase


Kebanyakan buku-buku tentang shalat serta manfaatnya ditulis dan dikarang para sarjana agama, baik berprofesikan ustadz maupun ulama. Dan buku-buku tersebut sangat sering kita dapatkan dan kadang (maap!) kurang menyentuh akan makna shalat yang sebenarnya bahkan sedikit bias. Tapi jika buku tentang shalat yang dikarang oleh seorang dokter jelas akan berbeda. Pasti ada hubungan erat antara fungsi shalat dengan kesehatan.
"Ketika dokter memaknai shalat", itulah judul buku kecil yang terdiri dari 69 halaman itu. Buku ini ditulis oleh seorang dokter spesialis bedah-onkologi (bedah-tumor), dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, dokter lulusan FK-UI tinggal di Jakarta.
Buku yang sangat menarik dan mengajak pembaca untuk lebih memahami makna shalat dari aspek kesehatan. Selama ini shalat yang kita lakukan lima kali sehari sebenarnya telah memberikan invesatsi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari berwudu' (bersuci), gerakan shalat sampai dengan salam memiliki makna kesehatan yang luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang sekali hanya sedikit dari kita yang memahaminya. Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.

Kenapa Harus Berdoa

Rahasia 90/10: Bagaimana Kita Bereaksi

Di postingan sebelumnya, kita membahas tentang Rahasia 90/10. Bagaimana rahasia ini?
10% hidup kita adalah yang terjadi pada kita yang tak dapat kita hindari. Namun 90% hidup kita ditentukan oleh bagaimana kita menyikapi dan bereaksi terhadap yang 10% itu.
Apakah artinya ini? Kita tak dapat mengendalikan 10% yang terjadi pada diri kita. Kita tak dapat menghindari sepeda yang rusak. Kita tak dapat menghindari pesawat yang datang terlambat, yang menyebabkan jadwal kita kacau. Kita mungkin terjebak macet. Kita tak dapat mengendalikan yang 10% ini.

Terapi Sabar: Rahasia 90/10

Ssst.. ini rahasia! Pernah mendengar rahasia 90/10? Rahasia 90/10 ini sungguh luar biasa lho, teman-teman! Sangat sedikit orang yang mengetahui dan menggunakannya. Hasilnya? Jutaan orang menderita stress yang tidak perlu, pencobaan, masalah, dan sakit hati. Tampaknya tak ada yang beres dalam hidup ini.

    • Popular
    • Categories
    • Archives