Sore ini, seorang teman mengirimiku sms. Bunyinya seperti ini.” ‘ Assalamualaikum. Muharam telah tiba. Barang siapa berpuasa pada 9—10 Muharam besok (Senin dan Selasa) seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 2 tahun, dan siapapun yang mengingatkan orang lain tentang hal ini seolah-olah ia telah melakukan ibadah selama 80 tahun…’
Ini bener bil?”
Maaf ya, sebelumnya. Suatu pernyataan yang ngga berdalil itu bagiku adalah hal yang sangat disayangkan. Apa pula ini? Ibadah selama 2 tahun? Dan yang mengingatkan selama 80 tahun? Masya Alloh! Mana dalil yang menunjukkan hal tersebut kawan? Hatiku tidak dapat membenarkan pernyataan iu karena sepengetahuanku, bukan itu keutamaan berpuasa Syuro.
Belum sempat aku membalas, kemudian sms-sms yang persis terkirim ke ponselku bertubi-tubi. Satu dua sms bunyinya berbeda, mengatakan kalau keutamaan puasa syuro adalah diampuni dosa setahun sebelum dan setahun setelah puasa.
Hmm. Akhirnya aku membuka kembali himpunan kitabusshoum, menelusuri di bagian mana penjelasan mengenai keutamaan puasa Assyuro’. Aku juga sempat bertanya kepada teman-temanku yang lebih paham agamanya daripadaku. Alhamdulillah, akhirnya kutemukan haditsnya.
“… dari Abi Qotadah, sesungguhnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Puasa Assyuro’, sesungguhnya aku mengharapkan Alloh melebur (dosa) satu tahun sebelum puasa.”
Adapun puasa yang memiliki keutamaan bahwa akan diampuni dosa setahun sebelum dan setahun setelah puasa adalah keutamaan puasa Arofah. tahu kan, puasa Arofah, puasa tangga 9 Dzulhijjah, sehari sebelum kita berqurban itu loh.
“… dari Abi Qotadah, sesungguhnya Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Adapun Puasa Arofah, sesungguhnya aku mengharapkan Alloh melebur (dosa) satu tahun sebelum puasa dan satu tahun sesudah puasa.”
Mengenai keutamaan orang yang mengingatkan ibadah tersebut, aku tidak pernah mendengar hadits itu, jadi aku ngga bisa komentar apa-apa. Kalau ngga ada dalil yang mendasari pernyataan tentang keutamaan 80 tahun itu, maka ngga ada alasan yang dapat membenarkan pernyataan itu. Betul kan teman-teman?
Walau begitu, pasti tetap akan ada pahala bagi orang yang mengingatkan temannya untuk beribadah. Bukan kah Allah selalu membalas setiap amalan hambaNya walau seberat biji sawi?
Oke, jadi kesimpulannya, keutamaan dari puasa Asyuro’ ini adalah, nabi mengharapkan Alloh menghapus dosa yang telah kita kerjakan selama setahun sebelum puasa. Clear ya?
Memang sangat disayangkan kalau sms-sms yang memberi tahu kefadholan suatu amalan itu ternyata salah. Sekali lagi kita melihat betapa pentingnya kita mengaji, agar kita mengetahui dan menguasai hal-hal seperti ini, sehingga kita sadar, atau yaa.. notice seandainya ada hal-hal seperti ini lagi.
Tetapi, kesalahan ini tidak perlu kita besar-besarkan. Yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai orang iman berusaha untuk menghidup-hidupkan sunnah nabi. Ya, seperti salah seorang temanku bilang, mari kita hidupkan sunnah nabi agar kita semakin dicintai Alloh.
Mudah-mudahan bermanfaat.
Ayo ngaji, Lur!! :D
bila ada orang yg menyampaikan dalil, perlu diteliti kedhobithan nya (hapalan ny kuat atw catatan ny lengkap). makanya ketika mengaji sm2 membawa kitab biar pas yg disampaikan. dan msh byk lg sih, sprt apakah dia org yg jujur/adil, akhlaq ny terpuji, dll. bila tidak, kedudukan hadits nya akan jatuh. semangat mba'
ReplyDelete