Terapi Solat: Ketika Dokter Memaknai Solat

Oleh dr. M. Aron Pase


Kebanyakan buku-buku tentang shalat serta manfaatnya ditulis dan dikarang para sarjana agama, baik berprofesikan ustadz maupun ulama. Dan buku-buku tersebut sangat sering kita dapatkan dan kadang (maap!) kurang menyentuh akan makna shalat yang sebenarnya bahkan sedikit bias. Tapi jika buku tentang shalat yang dikarang oleh seorang dokter jelas akan berbeda. Pasti ada hubungan erat antara fungsi shalat dengan kesehatan.
"Ketika dokter memaknai shalat", itulah judul buku kecil yang terdiri dari 69 halaman itu. Buku ini ditulis oleh seorang dokter spesialis bedah-onkologi (bedah-tumor), dr. Bahar Azwar, SpB-Onk, dokter lulusan FK-UI tinggal di Jakarta.
Buku yang sangat menarik dan mengajak pembaca untuk lebih memahami makna shalat dari aspek kesehatan. Selama ini shalat yang kita lakukan lima kali sehari sebenarnya telah memberikan invesatsi kesehatan yang cukup besar bagi kehidupan kita. Mulai dari berwudu' (bersuci), gerakan shalat sampai dengan salam memiliki makna kesehatan yang luar biasa hebatnya baik untuk kesehatan fisik, mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional. Tetapi sayang sekali hanya sedikit dari kita yang memahaminya. Berikut rangkaian dan manfaat kesehatan dari rukun Islam yang kedua ini.

Manfaat Kesehatan Shalat
Berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan menjadi awal dari sebuah latihan pernapasan, pencernaan dan tulang. Takbir merupakan latihan awal pernapasan. Paru-paru adalah alat pernapasan.
Paru kita terlindung dalam rongga dada yang tersusun dari tulang iga yang melengkung dan tulang belakang yang mencembung. Susunan ini didukung oleh dua jenis otot, yaitu yang menjauhkan lengan dari dada (abductor) dan mendekatkankanya (adductor) . Takbir berarti kegiatan mengangkat lengan dan merenggangkannya, hingga rongga dada mengembang seperti halnya paru-paru. Dan mengangkat tangan berarti meregangnya otot-otot bahu hingga aliran darah yang membawa oksigen menjadi lancar.
Dengan Ruku' memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher oleh karena sejajarnya letak bahu dengan leher. Aliran akan semakin lancar bila ruku' dilakukan dengan benar, yaitu meletakkan perut dan dada lebih tinggi daripada leher. Ruku' mengempiskan pernapasan. Hal ini terjadi karena tekanan negatif pleura (tekanan dalam rongga paru) akibat dari pengecilan rongga dada. Pelurusan tulang belakang pada saat ruku' berarti mencegah terjadinya pengapuran. Selain itu, ruku' adalah latihan kemih (buang air kecil) untuk mencegah keluhan prostate. Pelurusan tulang belakang akan mengempiskan ginjal. Sedangkan penekanan kandung kencing oleh tulang belakang dan tulang kemaluan akan melancarkan kemih.
Getah bening (limfe) adalah cairan tubuh, bukan darah dan mempunyai pembuluh serta sistemnya. Tugas utamanya adalah menyaring dan menumpas kuman penyakit yang berkeliaran di dalam darah. Cairan ini berasal dari darah, air, protein, garam dan bahan penyakit yang merembes ke dalamnya. Sel yang berfungsi di kalenjar limfe ini adalah sel T dan sel B.
Sujud mengalirkan getah bening dari tungkai-perut dan dada ke leher karena merasa lebih tinggi. Dan meletakkan tangan sejajar dengan bahu ataupun telinga, memompa getah bening ketiak ke leher. Selain itu, sujud melancarkan peredaran darah hingga dapat mencegah wasir. Sujud dengan cepat tidak bermanfaat. Ia tidak mengalirkan getah bening dan tidak melatih tulang belakang dan otot. Tak heran kalau ada di sebagian sahabat menceritakan bahwa Rasulullah sering lama dalam bersujud.
Duduk diantara dua sujud dapat mengaktifkan kalenjar keringat karena bertemunya lipatan paha dan betis sehingga dapat mencegah terjadinya pengapuran. Pembuluh darah balik diatas pangkal kaki jadi tertekan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki mulai dari mata kaki sehingga pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakan ini menjaga supaya kaki dapat secara optimal menopang tubuh kita.
Gerakan salam yang merupakan penutup shalat, dengan memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Gerakan ini juga akan mempercepat aliran getah bening di leher ke jantung.

Kesimpulan
"Apakah pendapatmu sekiranya terdapat sebuah sungai di hadapan pintu rumah salah seorang di antara kamu dan dia mandi didalamnya setiap hari limakali. Apakah masih terdapat kotoran pada badannya? Para sahabat menjawab: 'Sudah pasti tidak terdapat sedikit pun kotoran pada badannya.' Lalu beliau bersabda,'Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Allah menghapuskan segala kesalahan mereka."(Abu Hurarah ra).
Jika manfaat gerakan shalat kita betul-betul mengembangkannya sangat luar biasa manfaatnya dan lebih canggih dibandingkan dengan yoga. Sangat disayangkan tidak ada universitas yang berani atau sengaja mengembangkan teknik gerakan sholat ini secara ilmiah.
Belum lagi manejemen yang terkandung dalam bacaan shalat. Seperti doa Iftitah yang berarti mission statement (dalam menejemen strategi). Sedangkan makna bacaan Alfatihah yang kita baca berulang 17 kali adalah objective statement. Tujuan hidup mana yang lebih canggih dibandingkan tujuan hidup di jalan yang lurus, yaitu jalan yang penuh kebaikan seperti yang diperoleh para orang-orang shaleh seperti nabi dan rasul ?
Dr. Gustafe le Bond mengatakan bahwa Islam merupakan agama yang paling sepadan dengan penemuan- penemuan ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan etika sains harus didukung dengan kekuatan iman. Semoga shalat kita makin terasa manfaatnya.

* Wakil Sekretaris IDI Cab. Medan
Sumber: di sini 

No comments:

Post a Comment

Berbagi tak pernah rugi, bagilah ilmu Anda kepada kami. :)

    • Popular
    • Categories
    • Archives