Kasih, Aku Memanggilmu


Kasih, 
Dunia telah banyak berubah sepeninggalmu
Tak lagi kualami masa-masa sulitmu
Tak hanya hitam dan abu
Kini kulihat merah, jingga, ungu
Dan warna keindahan lain
Malam yang tak lagi menjadi pakaian
Biduan dan gemerlap dunia
Aroma sampanye dan shisha
Ilham yang kaudapat
Satu persatu menjadi nyata
Tetapi dunia seperti tak berpihak
Atau sengajakah ia membiarkan semua

Kasih,
Ah, pantaskah aku memanggilmu kekasih?
Aku mengaku kekasihmu namun tak banyak kumengingatmu
Aku mengaku kaulah tambatan jiwaku bahkan kuabaikan ajakanmu
Kekasih macam apakah aku ini?
Dan cintamu yang luas selalu bisa menyentuhku kembali

 “Umatku, umatku,” 
Kau tak urung mengkhawatirkanku di saat jiwa hendak berpisah raga
Empat belas abad bukanlah waktu yang singkat
Namun getar seruanmu tetap menggema dalam sukma

Kau telah lama hidup dalam lingkungan yang tak baik
Pahit getir perjuangan melawan upadaya
Yang menghalangimu membawa pesan surga
Namun kau bertahan
Dan umatmu semakin besar
Kau pun telah merasakan indahnya kemenangan
Telah kau sampaikan pula firman Tuhan sehingga ialah Islam, agama yang sempurna

Barangkali itu yang terbaik
Ia tak membiarkanmu berlama-lama di bumi 
seperti para utusan pendahulu
Agar tidak hancur hatimu melihat masjid-masjid yang sepi di kala subuh
Agar tak ada risau di hatimu mendengar kesah 
mereka yang menahan hartanya demi sabilillah

Duhai, 
Maafkan aku karena menjadi kekasih yang tak baik
Namun izinkanlah aku berharap
Pertemuan kita kan menjadi nyata
Kan kulihat senyummu
Kupanggil engkau dengan bahasamu
Dan kau kenali aku
“Umatku,”


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
 كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
رواه مسلم ج ٣ ص ١٣٠ 
-dalam subuh merindu
15 Mei 2013