sumber: google |
Terapi Doa: Senjata Para Mukmin
Aku ingat suatu malam ketika Bapak mengerang kesakitan di bagian dadanya. Tak ada yang bisa kulakukan saat itu selain mengambilkannya air putih, minyak gosok, atau apapun yang kupikir bisa menghentikan sakitnya. Di tengah kepanikan itu aku melihat ibu berusaha terlihat tetap tenang dan berdoa walau kutahu beliau sangat khawatir. Lalu aku melihat Bapak yang juga membaca doa dengan mata terpejam menahan kesakitan. Aku pun akhirnya duduk di samping ibu, ikut berdoa, dan saat itulah aku merasa benar-benar bicara pada Allah. Aku meminta padaNya.
Subscribe to:
Posts (Atom)