Jannati Wannar

Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (Q.S. Al-A'raf: 43)

Iman

Sebab iman adalah tambatan hati yang menggema ke dalam seluruh ucapan dan laku perbuatan.

Quran Beloved

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al A'raf:52)

Mengeluh Butuh Saluran








Popularitas situs jejaring facebook semakin lama semakin naik. Penyakit latah ternyata menjangkiti seluruh penduduk dunia (termasuk aku [^.^]v )sehingga dari segelintir orang penduduk dunia pengguna facebook, lama-lama hanya tinggal segelintir orang penduduk dunia bukan pengguna facebook.


Kedatangan facebook—menurutku—memang sangat membantu menemukan kembali teman-teman yang hilang kontak dengan kita. Itu bagus. Selain pencarian teman, situs ini membantu menemukan orang-orang dengan kesamaan minat, dan membantu mengabarkan pada teman-teman keadaan diri kita, lewat dinding atau status.

Well, status inilah yang sekarang jadi bahan cuap-cuap kita. Because what, aku sering membaca status-status teman-teman yang menurutku—sorry—“should we talk about?” alias “penting banget seeh??” Whooa, jangan ngambek dulu, kawan. That’s not bothering us at all, karena status berubah kapan saja. Bayanganku, barangkali ada orang yang statusnya tiap jam ganti terus, dan sering online. Kemudian teman-temannya tidak mau kalah jam terbang dan ikut-ikutan sering ganti status. Nah yang jadi masalah adalah saking seringnya ganti status, dan tetap memikirkan jam terbang, sementara tidak semua orang PUNYA STATUS BERUBAH-UBAH, akhirnya si kotak status itu diisi dengan keluhan-keluhan si empunya profil.

Sang kotak status berubah menjadi ajang mengeluh yang paling kondang. Horray!!!!
Padahal, semestinya bisa tidak begitu, bukan. Maksudku, sebaiknya kita tidak perlu mengeluh. Gerah sedikit, mengeluh. Pegel sedikit, mengeluh lagi. Terlepas dari adanya fitur mengeluh itu dalam facebook, hari-hari yang kita jalani must be fun, right!
Kenapa kita tidak perlu mengeluh, karena bagiku mengeluh adalah kegiatan wasting time dan buang-buang tenaga… oh dan juga buang-buang pulsa. Kalau kita mengeluh, mulut kita akan mengeluarkan kata-kata tidak penting such as… “Aduuh, bĂȘte!” atau… “Euughh… bokek!” dan seterusnya sementara untuk melampiaskan kekesalan itu butuh tenaga agar mengeluhnya bisa meyakinkan, bisa terlampiaskan. Atau, bagi pengeluh lewat facebook setidaknya akan memikirkan kata-kata apa yang akan menarik untuk menjadi “kata mutiara” mengeluhnya sementara pulsa atau billing internet jalan terus. It is wasting time, mind and money, isn’t it?
Padahal banyak kegiatan yang lebih menyenangkan daripada sekedar mengeluh. Mulut yang kita pakai untuk mengeluh dan mengeluarkan kata-kata tidak penting, kita gunakan untuk bernyanyi, mungkin. Atau dzikir dan membaca Alquran. Otak yang memikirkan kata-kata mengeluh bisa kita gunakan untuk membaca, atau menulis puisi, cerpen, dan biaya yang kita keluarkan mungkin bermanfaat untuk jajan semangkuk bakso, atau buah-buah yang lebih sehat.
Kebetulan aku punya guntingan artikel dari Harian Suara Merdeka Minggu, tapi tanggalnya lupa—kira-kira sebelum 30 Juni 2008. Berisi TIPS BIAR NGGAK JADI PENGELUH.
1. BERSYUKUR
Bersyukur tiap hari atas semua yang patut kita syukuri. Ambil waktu 10—30 detik utnuk bersyukur, kemudian lanjutin aktivitas.
2. PEGANGAN KATA
Saat kesedihan melanda, sebaiknya pegang kata-kata yang memotivasi seperti life is a gift, live it, enjoy it, celebrate it, fulfill it… anything yang buat kamu minimal tersenyum.
3. TANGGAPAN POSITIF
Jangan biasakan ikut mengeluh saat teman-teman mengeluh. Kasih tanggapan positif atau tidak komentar sama sekali. Think positive dan lihat perubahannya.
4. KEEP SMILE
Saat menghadapi kesulitan, saat mulut mau ngeluarin keluhan, segera tutup mata, tarik nafas panjang, tahan sebentar, dan kemudian embuskan pelan-pelan dari mulut, lalu buka mata, dan smile!
5. RENUNGIN
Coba merenung sebelum ngeluarin keluhan. Sebelum mengeluh tetntang masakan ibu yang tidak enak, pikirkan mereka di luar sana yang makan nasi dengan garam saja bisa bilang Alhamdulillah, dan sebagainya
Tentang facebook itu sendiri, aku tidak meminta kawan untuk meninggalkannya karena facebook memang sangat berguna dan aku pun menggunakannya juga. Tinggal kita sendiri memilih memberdayakannya untuk hal apa . Toh, yang sedang kita bicarakan memang bagaimana supaya kita tidak mengeluh.. That’s so simple, I think.
Nah, semoga cuap-cuap ini bermanfaat. Tentu saja ini jadi pengingat buatku juga supaya aku nggak banyak mengeluh. Besok kita ngobrol lagi.